Pesona Masjid Hassan II
Casablanca
“Saya ingin membangun masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas
air,” ujar Raja Hassan kala itu.
Kawasan semenanjung Afrika Utara kerap disebut negeri Maghribi. Letak
geografisnya yang sangat dekat dengan benua Eropa dan Asia membuat kota
ini sangat menarik dan unik. Perpaduan budaya pun menjadi ciri khas
negeri-negeri ini, dengan ciri khas utama budaya Islam. Ribuan wisatawan
pun datang per harinya.
Lihat saja Maroko, negeri sarat pesona di belahan benua Afrika bagian
utara. Hingga kini negeri ini menjadi obyek wisata religi favorit
wisatawan mancanegara. Obyek wisata di Maroko bertebaran di mana-mana.
Namun yang paling terkenal adalah Casablanca. Kota terbesar di Maroko
ini memiliki keunikan karena memiliki sejumlah bangunan berarsitektur
indah bergaya art deco.
Salah satunya Masjid Raja Hassan II, yang berdiri megah menghiasi
kehidupan warga Casablanca. Begitu indah dan mengagumkan, hingga
tersohor ke seluruh penjuru dunia. Bahkan masjid ini disebut-sebut
sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko sekaligus masjid terbesar
ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Masjid ini dibangun atas keinginan Raja Hassan II. “Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Pemerintah Maroko pun mengabulkannya. Ditunjuklah arsitek dari Prancis,
Michael Pinseau, untuk merancang pembangunan masjid di sebuah tanah
reklamasi, kawasan kumuh dekat laut, kala itu.
Pada tahun 1986 dimulailah pembangunan tahap awal. Rencananya, masjid
yang kemudian dinamakan Masjid Raja Hassan II ini diremiskan bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-60 tahun 1989. Namun, peresmiannya
tertunda dan baru dilakukan pada 30 Agustus 1993.
Konon, masjid ini menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun). Kala
itu Masjid Hassan II disebut-sebut sebagai masjid termahal sedunia.
Masjid ini memang sangat indah. Setengah luas bangunan masjid berada di
atas Samudera Atlantik dan sisanya dibangun di atas tanjung yang
direklamasi. Kawasan yang kumuh itu disulap menjadi indah dan berkelas.
Lantai ruangan utama masjid yang berkapasitas 25.000 jama’ah terbuat
dari kaca yang menempel di atas laut, sehingga ketika shalat jama’ah bak
shalat di atas air. Sementara halaman masjid mampu menampung 80.000
jama’ah.
Dalam proses pembangunannya, para pekerja dan material bangunan hampir
semuanya lokal, hanya beberapa tiang granit putih dan lampu kristalnya
yang didatangkan dari Italia. Meskipun demikian meterial lokal tersebut
disulap menjadi sangat artistik oleh 6.000 pengrajin tradisioanl Maroko.
Alhasil, dengan keterampilan tinggi yang ada pada para pekerja itu,
material lokal itu menjelama menjadi mosaik, lantai marmer bercorak
unik, relief, dan plafon yang keindahannya membuat pengunjung terpesona.
Bagian dinding ruang shalat dan luar masjid diberi hiasan ukiran
kaligrafi dari potongan ayat Al-Quran yang ditulis sangat indah.
Gambar-gambar indah menyiratkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Masjid yang dirancang tahan gempa ini juga tak luput dari sentuhan
teknologi modern. Selain pendingin ruangan, masjid ini pun memiliki
pemanas lantai, agar bila musim dingin tiba para jama’ah merasa nyaman
duduk di atasnya. Pintunya digerakkan dengan menggunakan listrik.
Atapnya pun bisa terbuka dan bergeser seperti atap yang terdapat di
halaman Masjid Nabawi Madinah.
Seperti masjid pada umumnya, masjid ini pun memiliki menara. Bahkan
menara Masjid Hassan yang berada di bagian pojok kompleks masjid adalah
menara tertinggi di dunia, yang mencapai 210 m2. Puncak menara ini
dilengkapi cahaya laser ke arah Masjidil Haram, Makkah, kiblat shalat
umat Islam. Pada malam hari cahaya itu begitu sempuna terlihat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Keindahan masjid ini tak hanya pada arsitektur, tetapi juga halaman dan
taman yang tertata begitu rapi, dilengkapi dengan kolam air mancur.
Sungguh mengagumkan.
Masjid Hassan, salah satu masjid modern yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan umat Islam, tak hanya tempat ibadah. Masjid ini juga
menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti klinik, perpustakaan,
dan tempat berolahraga.
Inilah ciri utama salah satu masjid terindah di dunia setelah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Subhanallah....
Read more at:
http://mursyidali.blogspot.com/2011/03/pesona-masjid-hassan-ii-casablanca.htmlCopyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Pesona Masjid Hassan II
Casablanca
“Saya ingin membangun masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas
air,” ujar Raja Hassan kala itu.
Kawasan semenanjung Afrika Utara kerap disebut negeri Maghribi. Letak
geografisnya yang sangat dekat dengan benua Eropa dan Asia membuat kota
ini sangat menarik dan unik. Perpaduan budaya pun menjadi ciri khas
negeri-negeri ini, dengan ciri khas utama budaya Islam. Ribuan wisatawan
pun datang per harinya.
Lihat saja Maroko, negeri sarat pesona di belahan benua Afrika bagian
utara. Hingga kini negeri ini menjadi obyek wisata religi favorit
wisatawan mancanegara. Obyek wisata di Maroko bertebaran di mana-mana.
Namun yang paling terkenal adalah Casablanca. Kota terbesar di Maroko
ini memiliki keunikan karena memiliki sejumlah bangunan berarsitektur
indah bergaya art deco.
Salah satunya Masjid Raja Hassan II, yang berdiri megah menghiasi
kehidupan warga Casablanca. Begitu indah dan mengagumkan, hingga
tersohor ke seluruh penjuru dunia. Bahkan masjid ini disebut-sebut
sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko sekaligus masjid terbesar
ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Masjid ini dibangun atas keinginan Raja Hassan II. “Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Pemerintah Maroko pun mengabulkannya. Ditunjuklah arsitek dari Prancis,
Michael Pinseau, untuk merancang pembangunan masjid di sebuah tanah
reklamasi, kawasan kumuh dekat laut, kala itu.
Pada tahun 1986 dimulailah pembangunan tahap awal. Rencananya, masjid
yang kemudian dinamakan Masjid Raja Hassan II ini diremiskan bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-60 tahun 1989. Namun, peresmiannya
tertunda dan baru dilakukan pada 30 Agustus 1993.
Konon, masjid ini menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun). Kala
itu Masjid Hassan II disebut-sebut sebagai masjid termahal sedunia.
Masjid ini memang sangat indah. Setengah luas bangunan masjid berada di
atas Samudera Atlantik dan sisanya dibangun di atas tanjung yang
direklamasi. Kawasan yang kumuh itu disulap menjadi indah dan berkelas.
Lantai ruangan utama masjid yang berkapasitas 25.000 jama’ah terbuat
dari kaca yang menempel di atas laut, sehingga ketika shalat jama’ah bak
shalat di atas air. Sementara halaman masjid mampu menampung 80.000
jama’ah.
Dalam proses pembangunannya, para pekerja dan material bangunan hampir
semuanya lokal, hanya beberapa tiang granit putih dan lampu kristalnya
yang didatangkan dari Italia. Meskipun demikian meterial lokal tersebut
disulap menjadi sangat artistik oleh 6.000 pengrajin tradisioanl Maroko.
Alhasil, dengan keterampilan tinggi yang ada pada para pekerja itu,
material lokal itu menjelama menjadi mosaik, lantai marmer bercorak
unik, relief, dan plafon yang keindahannya membuat pengunjung terpesona.
Bagian dinding ruang shalat dan luar masjid diberi hiasan ukiran
kaligrafi dari potongan ayat Al-Quran yang ditulis sangat indah.
Gambar-gambar indah menyiratkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Masjid yang dirancang tahan gempa ini juga tak luput dari sentuhan
teknologi modern. Selain pendingin ruangan, masjid ini pun memiliki
pemanas lantai, agar bila musim dingin tiba para jama’ah merasa nyaman
duduk di atasnya. Pintunya digerakkan dengan menggunakan listrik.
Atapnya pun bisa terbuka dan bergeser seperti atap yang terdapat di
halaman Masjid Nabawi Madinah.
Seperti masjid pada umumnya, masjid ini pun memiliki menara. Bahkan
menara Masjid Hassan yang berada di bagian pojok kompleks masjid adalah
menara tertinggi di dunia, yang mencapai 210 m2. Puncak menara ini
dilengkapi cahaya laser ke arah Masjidil Haram, Makkah, kiblat shalat
umat Islam. Pada malam hari cahaya itu begitu sempuna terlihat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Keindahan masjid ini tak hanya pada arsitektur, tetapi juga halaman dan
taman yang tertata begitu rapi, dilengkapi dengan kolam air mancur.
Sungguh mengagumkan.
Masjid Hassan, salah satu masjid modern yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan umat Islam, tak hanya tempat ibadah. Masjid ini juga
menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti klinik, perpustakaan,
dan tempat berolahraga.
Inilah ciri utama salah satu masjid terindah di dunia setelah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Subhanallah....
sumber:http://majalah-alkisah.com/index.php/home/520-pesona-masjid-hassan-ii-casablanca
Read more at:
http://mursyidali.blogspot.com/2011/03/pesona-masjid-hassan-ii-casablanca.html
Copyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
“Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Kawasan semenanjung Afrika Utara kerap disebut negeri Maghribi. Letak
geografisnya yang sangat dekat dengan benua Eropa dan Asia membuat kota
ini sangat menarik dan unik. Perpaduan budaya pun menjadi ciri khas
negeri-negeri ini, dengan ciri khas utama budaya Islam. Ribuan wisatawan
pun datang per harinya.
Lihat saja Maroko, negeri sarat pesona di belahan benua Afrika bagian
utara. Hingga kini negeri ini menjadi obyek wisata religi favorit
wisatawan mancanegara. Obyek wisata di Maroko bertebaran di mana-mana.
Namun yang paling terkenal adalah Casablanca. Kota terbesar di Maroko
ini memiliki keunikan karena memiliki sejumlah bangunan berarsitektur
indah bergaya art deco.
Salah satunya Masjid Raja Hassan II, yang berdiri megah menghiasi
kehidupan warga Casablanca. Begitu indah dan mengagumkan, hingga
tersohor ke seluruh penjuru dunia. Bahkan masjid ini disebut-sebut
sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko sekaligus masjid terbesar
ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Masjid ini dibangun atas keinginan Raja Hassan II. “Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Pemerintah Maroko pun mengabulkannya. Ditunjuklah arsitek dari Prancis,
Michael Pinseau, untuk merancang pembangunan masjid di sebuah tanah
reklamasi, kawasan kumuh dekat laut, kala itu.
Pada tahun 1986 dimulailah pembangunan tahap awal. Rencananya, masjid
yang kemudian dinamakan Masjid Raja Hassan II ini diremiskan bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-60 tahun 1989. Namun, peresmiannya
tertunda dan baru dilakukan pada 30 Agustus 1993.
Konon, masjid ini menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun). Kala
itu Masjid Hassan II disebut-sebut sebagai masjid termahal sedunia.
Masjid ini memang sangat indah. Setengah luas bangunan masjid berada di
atas Samudera Atlantik dan sisanya dibangun di atas tanjung yang
direklamasi. Kawasan yang kumuh itu disulap menjadi indah dan berkelas.
Lantai ruangan utama masjid yang berkapasitas 25.000 jama’ah terbuat
dari kaca yang menempel di atas laut, sehingga ketika shalat jama’ah bak
shalat di atas air. Sementara halaman masjid mampu menampung 80.000
jama’ah.
Dalam proses pembangunannya, para pekerja dan material bangunan hampir
semuanya lokal, hanya beberapa tiang granit putih dan lampu kristalnya
yang didatangkan dari Italia. Meskipun demikian meterial lokal tersebut
disulap menjadi sangat artistik oleh 6.000 pengrajin tradisioanl Maroko.
Alhasil, dengan keterampilan tinggi yang ada pada para pekerja itu,
material lokal itu menjelama menjadi mosaik, lantai marmer bercorak
unik, relief, dan plafon yang keindahannya membuat pengunjung terpesona.
Bagian dinding ruang shalat dan luar masjid diberi hiasan ukiran
kaligrafi dari potongan ayat Al-Quran yang ditulis sangat indah.
Gambar-gambar indah menyiratkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Masjid yang dirancang tahan gempa ini juga tak luput dari sentuhan
teknologi modern. Selain pendingin ruangan, masjid ini pun memiliki
pemanas lantai, agar bila musim dingin tiba para jama’ah merasa nyaman
duduk di atasnya. Pintunya digerakkan dengan menggunakan listrik.
Atapnya pun bisa terbuka dan bergeser seperti atap yang terdapat di
halaman Masjid Nabawi Madinah.
Seperti masjid pada umumnya, masjid ini pun memiliki menara. Bahkan
menara Masjid Hassan yang berada di bagian pojok kompleks masjid adalah
menara tertinggi di dunia, yang mencapai 210 m2. Puncak menara ini
dilengkapi cahaya laser ke arah Masjidil Haram, Makkah, kiblat shalat
umat Islam. Pada malam hari cahaya itu begitu sempuna terlihat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Keindahan masjid ini tak hanya pada arsitektur, tetapi juga halaman dan
taman yang tertata begitu rapi, dilengkapi dengan kolam air mancur.
Sungguh mengagumkan.
Masjid Hassan, salah satu masjid modern yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan umat Islam, tak hanya tempat ibadah. Masjid ini juga
menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti klinik, perpustakaan,
dan tempat berolahraga.
Inilah ciri utama salah satu masjid terindah di dunia setelah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Subhanallah....
sumber:http://majalah-alkisah.com/index.php/home/520-pesona-masjid-hassan-ii-casablanca
Read more at:
http://mursyidali.blogspot.com/2011/03/pesona-masjid-hassan-ii-casablanca.html
Copyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
“Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Kawasan semenanjung Afrika Utara kerap disebut negeri Maghribi. Letak
geografisnya yang sangat dekat dengan benua Eropa dan Asia membuat kota
ini sangat menarik dan unik. Perpaduan budaya pun menjadi ciri khas
negeri-negeri ini, dengan ciri khas utama budaya Islam. Ribuan wisatawan
pun datang per harinya.
Lihat saja Maroko, negeri sarat pesona di belahan benua Afrika bagian
utara. Hingga kini negeri ini menjadi obyek wisata religi favorit
wisatawan mancanegara. Obyek wisata di Maroko bertebaran di mana-mana.
Namun yang paling terkenal adalah Casablanca. Kota terbesar di Maroko
ini memiliki keunikan karena memiliki sejumlah bangunan berarsitektur
indah bergaya art deco.
Salah satunya Masjid Raja Hassan II, yang berdiri megah menghiasi
kehidupan warga Casablanca. Begitu indah dan mengagumkan, hingga
tersohor ke seluruh penjuru dunia. Bahkan masjid ini disebut-sebut
sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko sekaligus masjid terbesar
ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Masjid ini dibangun atas keinginan Raja Hassan II. “Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Pemerintah Maroko pun mengabulkannya. Ditunjuklah arsitek dari Prancis,
Michael Pinseau, untuk merancang pembangunan masjid di sebuah tanah
reklamasi, kawasan kumuh dekat laut, kala itu.
Pada tahun 1986 dimulailah pembangunan tahap awal. Rencananya, masjid
yang kemudian dinamakan Masjid Raja Hassan II ini diremiskan bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-60 tahun 1989. Namun, peresmiannya
tertunda dan baru dilakukan pada 30 Agustus 1993.
Konon, masjid ini menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun). Kala
itu Masjid Hassan II disebut-sebut sebagai masjid termahal sedunia.
Masjid ini memang sangat indah. Setengah luas bangunan masjid berada di
atas Samudera Atlantik dan sisanya dibangun di atas tanjung yang
direklamasi. Kawasan yang kumuh itu disulap menjadi indah dan berkelas.
Lantai ruangan utama masjid yang berkapasitas 25.000 jama’ah terbuat
dari kaca yang menempel di atas laut, sehingga ketika shalat jama’ah bak
shalat di atas air. Sementara halaman masjid mampu menampung 80.000
jama’ah.
Dalam proses pembangunannya, para pekerja dan material bangunan hampir
semuanya lokal, hanya beberapa tiang granit putih dan lampu kristalnya
yang didatangkan dari Italia. Meskipun demikian meterial lokal tersebut
disulap menjadi sangat artistik oleh 6.000 pengrajin tradisioanl Maroko.
Alhasil, dengan keterampilan tinggi yang ada pada para pekerja itu,
material lokal itu menjelama menjadi mosaik, lantai marmer bercorak
unik, relief, dan plafon yang keindahannya membuat pengunjung terpesona.
Bagian dinding ruang shalat dan luar masjid diberi hiasan ukiran
kaligrafi dari potongan ayat Al-Quran yang ditulis sangat indah.
Gambar-gambar indah menyiratkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Masjid yang dirancang tahan gempa ini juga tak luput dari sentuhan
teknologi modern. Selain pendingin ruangan, masjid ini pun memiliki
pemanas lantai, agar bila musim dingin tiba para jama’ah merasa nyaman
duduk di atasnya. Pintunya digerakkan dengan menggunakan listrik.
Atapnya pun bisa terbuka dan bergeser seperti atap yang terdapat di
halaman Masjid Nabawi Madinah.
Seperti masjid pada umumnya, masjid ini pun memiliki menara. Bahkan
menara Masjid Hassan yang berada di bagian pojok kompleks masjid adalah
menara tertinggi di dunia, yang mencapai 210 m2. Puncak menara ini
dilengkapi cahaya laser ke arah Masjidil Haram, Makkah, kiblat shalat
umat Islam. Pada malam hari cahaya itu begitu sempuna terlihat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Keindahan masjid ini tak hanya pada arsitektur, tetapi juga halaman dan
taman yang tertata begitu rapi, dilengkapi dengan kolam air mancur.
Sungguh mengagumkan.
Masjid Hassan, salah satu masjid modern yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan umat Islam, tak hanya tempat ibadah. Masjid ini juga
menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti klinik, perpustakaan,
dan tempat berolahraga.
Inilah ciri utama salah satu masjid terindah di dunia setelah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Subhanallah....
sumber:http://majalah-alkisah.com/index.php/home/520-pesona-masjid-hassan-ii-casablanca
Read more at:
http://mursyidali.blogspot.com/2011/03/pesona-masjid-hassan-ii-casablanca.html
Copyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
“Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Kawasan semenanjung Afrika Utara kerap disebut negeri Maghribi. Letak
geografisnya yang sangat dekat dengan benua Eropa dan Asia membuat kota
ini sangat menarik dan unik. Perpaduan budaya pun menjadi ciri khas
negeri-negeri ini, dengan ciri khas utama budaya Islam. Ribuan wisatawan
pun datang per harinya.
Lihat saja Maroko, negeri sarat pesona di belahan benua Afrika bagian
utara. Hingga kini negeri ini menjadi obyek wisata religi favorit
wisatawan mancanegara. Obyek wisata di Maroko bertebaran di mana-mana.
Namun yang paling terkenal adalah Casablanca. Kota terbesar di Maroko
ini memiliki keunikan karena memiliki sejumlah bangunan berarsitektur
indah bergaya art deco.
Salah satunya Masjid Raja Hassan II, yang berdiri megah menghiasi
kehidupan warga Casablanca. Begitu indah dan mengagumkan, hingga
tersohor ke seluruh penjuru dunia. Bahkan masjid ini disebut-sebut
sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko sekaligus masjid terbesar
ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Masjid ini dibangun atas keinginan Raja Hassan II. “Saya ingin membangun
masjid di atas air, karena Allah bertakhta di atas air,” ujar Raja
Hassan kala itu.
Pemerintah Maroko pun mengabulkannya. Ditunjuklah arsitek dari Prancis,
Michael Pinseau, untuk merancang pembangunan masjid di sebuah tanah
reklamasi, kawasan kumuh dekat laut, kala itu.
Pada tahun 1986 dimulailah pembangunan tahap awal. Rencananya, masjid
yang kemudian dinamakan Masjid Raja Hassan II ini diremiskan bertepatan
dengan ulang tahunnya yang ke-60 tahun 1989. Namun, peresmiannya
tertunda dan baru dilakukan pada 30 Agustus 1993.
Konon, masjid ini menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun). Kala
itu Masjid Hassan II disebut-sebut sebagai masjid termahal sedunia.
Masjid ini memang sangat indah. Setengah luas bangunan masjid berada di
atas Samudera Atlantik dan sisanya dibangun di atas tanjung yang
direklamasi. Kawasan yang kumuh itu disulap menjadi indah dan berkelas.
Lantai ruangan utama masjid yang berkapasitas 25.000 jama’ah terbuat
dari kaca yang menempel di atas laut, sehingga ketika shalat jama’ah bak
shalat di atas air. Sementara halaman masjid mampu menampung 80.000
jama’ah.
Dalam proses pembangunannya, para pekerja dan material bangunan hampir
semuanya lokal, hanya beberapa tiang granit putih dan lampu kristalnya
yang didatangkan dari Italia. Meskipun demikian meterial lokal tersebut
disulap menjadi sangat artistik oleh 6.000 pengrajin tradisioanl Maroko.
Alhasil, dengan keterampilan tinggi yang ada pada para pekerja itu,
material lokal itu menjelama menjadi mosaik, lantai marmer bercorak
unik, relief, dan plafon yang keindahannya membuat pengunjung terpesona.
Bagian dinding ruang shalat dan luar masjid diberi hiasan ukiran
kaligrafi dari potongan ayat Al-Quran yang ditulis sangat indah.
Gambar-gambar indah menyiratkan kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Masjid yang dirancang tahan gempa ini juga tak luput dari sentuhan
teknologi modern. Selain pendingin ruangan, masjid ini pun memiliki
pemanas lantai, agar bila musim dingin tiba para jama’ah merasa nyaman
duduk di atasnya. Pintunya digerakkan dengan menggunakan listrik.
Atapnya pun bisa terbuka dan bergeser seperti atap yang terdapat di
halaman Masjid Nabawi Madinah.
Seperti masjid pada umumnya, masjid ini pun memiliki menara. Bahkan
menara Masjid Hassan yang berada di bagian pojok kompleks masjid adalah
menara tertinggi di dunia, yang mencapai 210 m2. Puncak menara ini
dilengkapi cahaya laser ke arah Masjidil Haram, Makkah, kiblat shalat
umat Islam. Pada malam hari cahaya itu begitu sempuna terlihat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Keindahan masjid ini tak hanya pada arsitektur, tetapi juga halaman dan
taman yang tertata begitu rapi, dilengkapi dengan kolam air mancur.
Sungguh mengagumkan.
Masjid Hassan, salah satu masjid modern yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan umat Islam, tak hanya tempat ibadah. Masjid ini juga
menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti klinik, perpustakaan,
dan tempat berolahraga.
Inilah ciri utama salah satu masjid terindah di dunia setelah Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi. Subhanallah....
sumber:http://majalah-alkisah.com/index.php/home/520-pesona-masjid-hassan-ii-casablanca
Read more at:
http://mursyidali.blogspot.com/2011/03/pesona-masjid-hassan-ii-casablanca.html
Copyright mursyidali.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution