BUKAN SOAL MATI
Cerita: Bramastyo Dhieka Anugerah
Foto: @bungdeka
Cobalah
untuk mencampakkan segala rupa kesedihan, sedetik dua detik mengingat tidak ada masalah. Tapi akan sangat
menyiksa andai jalan hidup masih setia dengan penyesalan. Berapa banyak manusia
hidup dan mati. Tapi agaknya hanya kabar kematian begitu akrab di telinga. Sudah
sekian lama legenda itu terngiang dan mendekam dalam memori. Tidak ada lagi
yang berani mengarungi lepas pantai ketika matahari terbenam. Menurut para
nelayan sangatlah rawan jika melaut menjelang petang. Dari sekian banyak
nelayan yang hilang masih belum juga diketemukan jasadnya. Konon jika matahari
terbenam dan ada orang yang pulang dari laut itu dengan rasa sedih maka laut
akan merespon dan memusnahkan rasa sedih sekaligus jasadnya. Dua hari yang lalu ada seorang pemuda yang
nekat pergi dengan perahu reotnya. Ia tidak pernah percaya soal isu-isu miring
seputar terbenamnya matahari ditengah laut, pulang dengan kesedihan kemudian
hilang. Ombak saat itu tanpa ampun mengobrak-abrik perahunya sampai nyaris
terbalik. Hingga laut kembali tenang,
matahari terbenam, dan si pemuda menatap ketenangan laut dengan pandangan
kosong. Tampaknya ia teringat jika pernah menghadapi sebuah problema, hanya
menghadapi tapi tidak menyelesaikannya. Kesedihan mulai menghampiri namun
langsung ditepisnya. Segera ia kembali ke darat untuk menyelesaikan masalahnya.
Yang terpenting ia tidak konyol terbakar akibat ulah matahari terbenam.
Situbondo,
29 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar