REPUBLIK
FILOSOFI
Cerita: Bramastyo Dhieka Anugerah
Foto : Bayu Aji Rajakaya
ANTARA dia dan dia berada di lingkaran
kekuasaan. Di atas teater politik dimana sejarah dunia dimainkan dan membicarakan
nasib manusia yang dimain-mainkan. Berburu informasi sana-sini, mendebat setan
yang esok akan mati. Tapi apadaya jika minoritas mempecundangi mayoritas.
Mungkin terlihat amat transparan jika yang sebenarnya tidaklah demikian. Aku
datang bukan untuk memperkeruh situasi. Aku hanya ingin mendengar tentang uji
kelayakanku hidup di dunia ini, meski aku sudah tahu akhirnya. Pastinya dari
sudut pandang sepertiku hanyalah keanehan yang terngiang mendendang di sudut
jauh dari oase.
Aku melihat kebohongan di wajah terdakwa maupun yang didakwa.
Dakwaan akan kesalahan masa lampau dan kini mengganjal masa depan. Hidup di
dunia ini cukup dengan kaya dan bahagia, jauhi hal-hal yang mengusir
kebahagiaan itu. Jangan pernah mengungkit kesedihan di masa lalu, apalagi
sampai merisaukan masa depan. Tugas kau dan aku hanyalah berbuat yang belum
pernah mereka perbuat. Tolong sampaikan salamku, bilang saja dari yang dijatuhi
cinta.
Malang, 25
Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar